Ande – Ande Lumut
Alkisah
di sebuah Negara yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo,
tinggallah seorang pangeran yang hidup serba berkecukupan. Pangeran tersebut
adalah putra mahkota yang akan menggantikan tahta berikutnya.
Akan
tetapi, pangeran tadi tidak puas dengan kehidupan yang serba
berkecukupan. Dia ingin mengembara, menyusuri hutan demi hutan. Mencari jati
diri dan pengalaman hidup.
Pangeran
: “ Kok tidak ada binatang ya hari ini untuk diburu ya hari ini bagaimana aku
bisa makan hari ini ? ”
Terdengarlah
suara minta tolong
Pangeran :
suara siapa itu ? ada yang meminta tolong
Setelah ditelusuri ternyata ada
seorang ibu-ibu tua yang sedang dirampok. Kemudian dengan sigap pangeran pun
melawan perampok itu dan berhasil
mengusirnya.
Mbok rondo
: terimakasih nak. Karna sudah menolong saya. Kalo boleh saya bertanya kamu
siapa nak? Dan dari mana asal mu
Pangeran
: “saya adalah seorang pengembara bu. Tapi saya tersesat, tidak tahu
jalan. ”
Mbok rondo
dadapan : “wah kalo begitu sebagai ucapan terimakasih
saya, kamu ikut saya saja. Kebetulan saya tidak punya anak.Kamu akan saya
jadikan anak angkat bagaimana ? ”
Pangeran
: “ Wah baiklah bu, saya mau. ”
Mbok rondo
dadapan : “ Mulai sekarang kamu jadi anakku, namamu jadi
ande-ande lumut.
Pangeran:
“ Baiklah, bu ! ”
(Pangeran
bersama dan mbok rondo pergi menuju rumahnya)
Bagian 2 :
Di
pagi yang cerah disebuah desa yang sama, hiduplah 2 orang gadis bernama
klenting kuning dan klenting merah. Klenting kuning adalah adik angkat klenting
merah. Namun klenting merah sering memperlakukan klenting kuning seperti
pembantu semenjak orang tua klenting merah telah tiada.
Klenting merah
: “ayo kuning sini bantu
aku memakai bedak !”
Klenting
kuning :”( sambil memakaikan
bedak klenting merah) kakak cantik sekali.
Klenting merah
:”(sinis, menirukan kata-kata klenting kuning) kakak cantik sekali..(tidak
sabar) tidak usah menjilat. Ayo, cepat selesaikan pekerjaanmu, setelah itu
pegangi cerminku.
Tiba-tiba terdengar panggilan dari dalam suara riuh dari
luar yang ternyata itu adalah suara para gadis yang sedang merumpi membicarakan
tentang seorang laki laki tampan bernama ande ande lumut sedang mencari istri
Klenting merah : suara apa ya? Sepertinya riuh sekali di
luar. Mereka sedang membicarakan apa ya. Kuning, sekarang cepat kamu mengepel,
aku mau keluar dulu sebentar. Waah aku tidak boleh ketinggalan gossip nih
Kuning : baik kak. (mengambil pel dan mengepel)
Kuning : oh tuhan begitu kapan berakhir penderitaan ini. Kak
merah sangat kejam padaku. Ayah ibu andaikan kalian tahu perlakuan kakak
kepadaku(sambil menangis)
Merah : ini berita bagus, ande ande lumut si pria tampan
sedang mencari calon istri. Aku harus kesana. Ku yakin ande ande lumut pasti
akan tertarik padaku. Sebaik nya aku sekarang bersolek dahulu. “ Ngapain lihat
– lihat ? “ Iri ya lihat aku yang cantik
ini”
Klenting
Kuning
: “ Ti..Tidak kok. ”kak
ada yang ingin kubicarakan pada kakak.
Klenting
merah : “ Bicara apa ? Apakah kamu sudah
selesai menyapu ? ”( sambil bersolek)
Klenting
kuning
: “ Sudahkak. Begini kak, saya juga ingin melamar menjadi istrinya Ande - Ande
lumut seperti kakak
merah
: “ Oh begitu, ya sudah tidak apa - apa. Sini kamu saya dandani juga. (memberikan
angus dan bau-bau tidak sedap kepada Klenting kuning) Sudah sekarang kamu
cuci kuali di sungai. Dan kerjakan tugasmu. ” (mendorong Klenting kuning
dengan kasar)
Klenting
kuning
: “ Iya kak” (meninggalkan merah)
Klenting
merah : mimpi kamu bisa menjadi istri ande ande lumut. Ebaiknya aku pergi
sekarang.
Klenting
kuning setiap hari bekerja tanpa rasa lelah dan keluh kesah walau dia
diperlakukan kasar oleh klenting merah. Hanya dia dan Allah saja yang tahu
betapa sedihnya dirinya. Dia berharap, Tuhan akan memberikan ganjaran yang
lebih baik untuknya. Saat Klenting Kuning mencuci kuali di sungai….
Klenting
Kuning
: “ Duh… kenapa begini penderitaan hidupku. Semoga aku tabah menjalaninya. ”
(Tiba tiba
ada seseorang mendekati klenting kuning)
Seseorang
: “ Hai gadis cantik. ”
Klenting
kuning
: “ Siapa kamu ? ” (kaget)
Seseorang
: “ Kamu jangan takut. Aku adalah sifat baik yang ada dalam dirimu. ”
Klenting
kuning
: “ Mau apa kamu? ”
Seseorang
: “Aku akan memberimu sebuah pusaka. Terimalah. Semoga pusaka ini kelak
akan berguna bagimu. Ini adalah Jimat Kalimosodo. Terimalah gadis baik. ” (
memberikan pusaka )
Klenting
kuning
: “ Baiklah. Terimakasih. ”
Seseorang
: (meninggalkan Klenting Kuning)
Klenting
Kening
: (mengambil kuali dan meninggalkan sungai)
Klenting kuning : ku rasa aku harus pergi menemui ande ande
ande lumut. Ya, harus.
Apa
aku harus mandi dulu, karna muka ku ini penuh angus dan badanku berbau tidak
sedap.Ah sudahlah tak ada waktu lagi untuk itu
Di sebuah
sungai yang airnya deras, disitulah Yuyu Kangkang hidup. Dia yang menguasai
sungai itu. Dialah si Yuyu Kangkang yang licik.
(Yuyu
kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang
datang).
Yuyu
kangkang
: “ Hohohoho…. Siapa itu yang datang dari jauh? ”
(kemudian
datang Klenting Merah, biru dan hijau menuju pinggir sungai)
Klenting merah
: “ Wah! Sungainya banjir, Bagaimana
cara kita menyeberang? ”
Klenting
merah
: “wah ada Yuyu Kangkang. ” (menunjuk Yuyu Kangkang) aku minta
tolong Yuyu Kangkang saja. ”
Klenting
merah
: “ Yuyu Kangkang! Yuyu Kangkang! ”
Yuyu
kangkang
: “ Hahaha. Ada apa gadis manis? ”
Klenting
merah
: “ Yuyu Kangkang, aku minta tolong disebrangkan lewat sungai ini. ”
Yuyu
kangkang
: “ Wah itu berat sekali, bahaya sungainya. Aku minta imbalan. ”
Klenting
merah
: “ Imbalannya apa? Uang? Wah kamu itu mata duitan. ”
Yuyu
kangkang
: “ Tidak. Aku tidak mau uang. Hahaha. ”
Klenting
merah : “
Lalu apa? ”
Yuyu
kangkang
: “ Imbalannya adalah menggandeng dan mencium tangan kalian. ” (tersenyum
mesum)
Klenting
merah
: “ Ya sudah kalau begitu. Daripada aku tak bisa bertemu dgn ande ande lumut
(Yuyu
Kangkang menyebrangkan klenting merah dengan perahu)
Yuyu
Kangkang
: “ Eh, eh. Mau kemana kalian? Mana imbalannya? ”
Klenting –
Klenting
: ( menyodorkan tangan sambil cemberut dan langsung pergi )
Yuyu
kangkang
: “ Wah senang sekali aku dapat memegang dan mencium tangan gadis-gadis
cantik itu. ”
beberapa saat kemudian, datanglah klenting kuning akan menyebrang)
Yuyu
Kangkang
: “ Hohoho.. itu apa? Baunya tidak enak. Wajahnya jelek lagi. ”
Klenting
Kuning
: “ Wah kok banjir ya? Bagaimana aku bisa menyebrang?
Itu ada Yuyu Kangkang. Yuyu
kangkang, tolong sebrangkan saya melewati sungai ini. ”
Yuyu
kangkang
: “ Kamu? Tidak mau. ”
Klenting
kuning
: “ Nanti aku kasih uang. ”
Yuyu
kangkang
: “ Tidak mau. Sudah sana pergi. Jangan di sini. Dasar orang jelek.”
(Meninggalkan Klenting Kuning)
Klenting
Kuning
: “ Kamu kenapa jahat begitu Yuyu Kangkang? ”
Klenting
kuning
: “ Ya sudah kalau itu maumu. (mengeluarkan pusakanya)
Aku akan
buat sungai ini menjadi kering dengan jimat kalimodoso ini hiat..”
Klenting kuning memukulkan lidi ke air sungai. Seketika air
sungai menyusut hingga
lama sekali kering. Klenting kuning dengan santai
menyebrangi sungai. Yuyu kangkang pun meminta klenting kuning untuk
mengembalikan air sungai itu. Jika tidak yuyu kangkang akan mati.
Yuyu kangkang : tolong tolong jangan pergi dulu sbelum kau
buat air sungai inii seperti semula . kumohon , aku tidak ingin matii. Dan aku
akan berjanji tak akan berbuat seperti itu lagi
Klenting kuning
:”sudah banyak korban yang
menjadi keserakahanmu. Sekarang kau harus membayar prilakumu itu. Tunggulah
hingga senja hari nanti. Air sungai ini akan kembali melimpah bila engkau
berjajni tidak akan serakah dan memanfaatkan orang lain. Kau harus menolong
dengan tulus dan ikhlas tidak menuruti nafsu serakahmu.”
Yuyu kangkang : terimakasih , kau telah menyadarkan ku.
Sekarang aku akan membantu semua orang dengan ikhlas. Aku tak akan berbuat
jahaat lagi
Di Rumah Mbok Rondo Dadapan tempat Ande ande lumut tinggal.
Mbok rondo menerima
beberapa orang gadis, tapi ande ande lumut selalu
menolak gadis-gadis itu. Datanglah klenting merah
Mbok rondo
:”wahai gadis-gadis manis, siapakah nama kaian? Biar kusampaikan pada anakku
ande ande lumuttentang kedatangan kalian. Tapi jangan kecewa kalau anakku
menolak, karena sudah berpuluh-puluh gadis bernasib serupa.”
Klenting
merah :”jangan
khawatir Mbok rondo, karena sayalah yang ditunggu-tunggu kakanda annde ande
lumut. Saya klenting merah dating dari desa sebrang, pandai berdandan dan
merawat badan.”
Gadis gadis lain pun memperkenalkan diri mereka pada mbok
rondo.
Mbok rondo
:”putraku, ande ande lumut. Tengoklah gadis yang ingin menjadi pendamping
hidupmu. Yang seorang cantik rupawan bernama klenting merah dan seorang lagi
yang manis mempesona bernama klenting biru. Apakah ini gadis yang kau tunggu-tunggu?.”
Ande ande lumut
:”bukan, simbok. Bukan dia gadis yang kutunggu. Aku tidak mau dapat bekas dari
yuyu kangkang.!”
Klenting merah. Muka klenting merah menjadi merah padam
karena malu.
Klenting merah
:”ah, dasar sombong. Aku
ingin lohat gadis macam apa yang ia ditunggu. Pasti tidak akan lbih dari kami
asalakn kamu tahu iya seantero negri ini hanya aku gadis yang paling cantik.
Gadis-gadis lainnya pasti dibawah kami.”
Munncul klenting kuning. Semua menengok kearahnya, terkejut
dan terdiam sejenak,
kemudian dengan ekspresi masing-masing menyepelekannya.
Klenting kuning
:” mbok rondo Dadapan, tolong
sampaikan kepada kakanda ande ande lumut, saya klenting kuning sudah dating dan
ingin bertemu dengannya.”
Mbok rondo
:”yakinkah kau dengan keinginanmu, klenting kuning? Bukannya mbok tidak mau
sampaikan. Tapi lihatlah sekitarmu. Gadis-gadis yang sudah bersolek demikian
cantik dan dibalut pakaian dan perhiasan yang indah-indah saja ditolaknya.
Sedangkan kau, sepertinya belum sempat membersihkan diri sebelum dating ke
sini.”
Klenting kuning
:”tidak apa-apa mbok,
sampaikan saja kepada kakanda ande ande lumut kalau ia memang menolakku, akan
kuterima dengan lapang dada”
Mbok rondo memberi tahu ande ande lumut. Wajah ande ande
lumut tampak berbinar
dan tersenyum. Ia menghampiri klenting kuning.
Ande ande lumut
:”inilah gadis pilihanku, simbok.”
Mbok rondo
:”(heran bercampur bingun) anakku tidakkah kau salah memilih?”
Ande ande lumut
:”tidak,simbok. Dia bukan sisa dari yuyu kangkang.dengarkanlah kalian semua,
jangan melihat orang dari luarnya tapi ketahuilah hati dan jiwanya.
Sungguhpun dari luar klenting kuning tampak buruk rupa, namun kemurnian
pekertinya, ketulusan hatinya dan kesucian jiwanya membuatnya jauh lebih cantik
dan bersinar diantara gadis-gadis lain.
Ketahuilah bahwa kelenting kuning sesungguhnya adalah Dwi Galuh Candrakirana,
putrid kerajaan Daha. Sebenaranya aku adalah pangeran Panji Inu Kertapatih dari
kerajaan Kediri. Sudah bertahun-tahun aku mencari tunanganku yang hilang dibawa
angina putting beliung ini. Sekarang aku sudah menemukannya. Aku akan
membawanya kembali pulang ke kerajaan Daha. Terimakasih atas kebaikanmu selama
ini Mbok Rondo Dadapan.”.
Orang-orang terkejut lalu menunduk dan menghaturkan sembah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar