1.
Pengertian
tekstil
Limbah tekstil merupakan limbah yang
dihasilkan dalam proses pengkanjian,proses penghilangan kanji, penggelantangan,
pemasakan merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses
penyempurnaan kapas menghasilkan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari
pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sintesis. Jadi, karya tangan yang
dihasilkan oleh buangan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga).
2.
Teknik pembuatan
karya kerajinan limbah tekstil :
1. Teknik quilting, adalah teknik yang
menggabung gabungkan kain dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk
,motif-motif unik.
2. Teknik aplikasi perca, adalah teknik
menghias kain atau benda-benda lainnya dengan menggunakan kain perca yang dilekat
dengan lem atau jahit
3. Mekrame, adalah teknik kerajinan
klasik dengan ciri utama menampilkan bentuk-bentuk simpulan dari jalinan tali
atau benang
4. Teknik anyam , adalah
3.
Motif ragam
hias pada kerajinan limbah tekstil
Ragam
hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk flora, fauna figurative,
dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan
tiga dimensi.
1. Ragama hias flora, sebagai sumber
objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir diseluruh pulau di Indonesia. Ragam
hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.
2. Ragam hiasa fauna, merupakan bentuk
gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah
mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai
objek ragam hias adalah kupu-kupu,burung,kadal,gajah,dan ikan.
3. Ragam hias geometris, merupakan motif
hias yang dikembangkan dari bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai
dengan selera dan imajinasi pembuatnya.ragam hias geometris juga dapat dibuat
dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
4. Ragam hias figuratif, berupa objek
manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam ias
figuratife biasanya terdapat terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu,
yang proses pembuatnya dapat dilakukan dengan cara menggambar.
4.
Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan limbah tekstil
Unsur estetika adalah unsur keindahan
bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu, dalam
penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, bentuk,warna,
komposisi dan lain-lain dari benda berbahan baku limbah tekstil yang akan
dibuatnya.
Sedangkan
unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function,
yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi unsur ergonomis adalah unsure
tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaanya misalnya pakaian batik
atau pakaian dari bahan kain tenun. Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi
jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus
memiliki aspek keamanan, kenyaman dan keindahan.
5.
Fungsi kerajinan limbah tekstil
Fungsi karya kerajinan limbah tekstil secara garis besar
adalah
1. Produk produk seni kriya banyak
diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan.
2. Memiliki fungsi keindahan
3. Sebagai sarana pelestarian alam.
6.
Pemanfaaatan limbah tektil
Pemanfaatan limbah industri tidak
banyak menghasilkan banyak limbah padat. Lumpur yang dihasilkan pengolahan
limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada pabrik tekstil. Limbah lain
yang mungkin perlu di tangani adalah sisa kain,sisa minyak dan lateks.
Alternatif pemanfaatan sisa kain adalah dapat digunakan sebagai bahan tas kain
yang terdiri dari potongan kain-kain
yang tidak terpakai. Dapat juga digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai
pengganti dakron. Lumpur dari pengolahan fisik atau kimia harus menuangkan
airnya dengan saringan plat atau saringan sabuk (betl filter). Jika pewarna
yang dipakai tidak mengandung krom atau logam lain. Lumpur dapat di tebarkan
diatas tanah. Jika lumpur mengandung logam,maka ia harus disimpan ditempat yang
aman, samapai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang di kembangkan
di Indonesia. Dan yang ada pada saat ini adalah pengolahan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B-3) Di Cilengsi,Kabupaten Bogor,Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar