Kamis, 16 Februari 2017

makalah prakarya mengenai limbah tekstil


1.     Pengertian tekstil
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian,proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasilkan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sintesis. Jadi, karya tangan yang dihasilkan oleh buangan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

2.     Teknik pembuatan karya kerajinan limbah tekstil :
1.      Teknik quilting, adalah teknik yang menggabung gabungkan kain dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk ,motif-motif unik.
2.      Teknik aplikasi perca, adalah teknik menghias kain atau benda-benda lainnya dengan menggunakan kain perca yang dilekat dengan lem atau jahit
3.      Mekrame, adalah teknik kerajinan klasik dengan ciri utama menampilkan bentuk-bentuk simpulan dari jalinan tali atau benang
4.      Teknik anyam , adalah


3.     Motif ragam hias pada kerajinan limbah tekstil
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk flora, fauna figurative, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1.      Ragama hias flora, sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir diseluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang  seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.

2.      Ragam hiasa fauna, merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu,burung,kadal,gajah,dan ikan.

3.      Ragam hias geometris, merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.ragam hias geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

4.      Ragam hias figuratif, berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam ias figuratife biasanya terdapat terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatnya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

4.     Unsur  estetika dan ergonomis karya kerajinan limbah tekstil
Unsur estetika adalah unsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu, dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai  unsur-unsur seni seperti garis, bentuk,warna, komposisi dan lain-lain dari benda berbahan baku limbah tekstil yang akan dibuatnya.

            Sedangkan unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi unsur ergonomis adalah unsure tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaanya misalnya pakaian batik atau pakaian dari bahan kain tenun. Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan, kenyaman dan keindahan.

5.           Fungsi kerajinan limbah tekstil
Fungsi karya kerajinan limbah tekstil secara garis besar adalah
1.      Produk produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan.
2.      Memiliki fungsi keindahan
3.      Sebagai sarana pelestarian alam.

6.     Pemanfaaatan limbah tektil
Pemanfaatan limbah industri tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Lumpur yang dihasilkan pengolahan limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada pabrik tekstil. Limbah lain yang mungkin perlu di tangani adalah sisa kain,sisa minyak dan lateks. Alternatif pemanfaatan sisa kain adalah dapat digunakan sebagai bahan tas kain yang terdiri dari  potongan kain-kain yang tidak terpakai. Dapat juga digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai pengganti dakron. Lumpur dari pengolahan fisik atau kimia harus menuangkan airnya dengan saringan plat atau saringan sabuk (betl filter). Jika pewarna yang dipakai tidak mengandung krom atau logam lain. Lumpur dapat di tebarkan diatas tanah. Jika lumpur mengandung logam,maka ia harus disimpan ditempat yang aman, samapai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang di kembangkan di Indonesia. Dan yang ada pada saat ini adalah pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) Di Cilengsi,Kabupaten Bogor,Jawa Barat.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar