Kamis, 16 Februari 2017

laporan praktikum menentukan larutan asam dan basa



Menentukan Larutan Asam Basa dan Netral

Ø  Tujuan percobaan : mengidentifikasi suatu larutan apkah larutan tersebut termasuk asam, basa atau netral menggunakan indikator alami dan universal
Ø  Alat dan Bahan :
·         Plat tetes
·         Pipet
·         Kertas
·         Bolpoin
·         Tabung reaksi
·         Indikator yang digunakan (Metl biru, metil merah, metil orange, Phenolptalein, Kunyit, bunga sepatu)
·         Larutan (air hujan)

Ø  Langkah Kerja :
·         Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan praktikum
·         Menghaluskan bahan yang digunakan sebagai indikator alam, seperti kunyit dan bunga sepatu menggunakan alat dan bahan
·         Mengambil ekstrak bahan yang digunakan sebagai indikator alami dengan menggunakan pipet tetes kemudian diletakkan di cawan
·         Mengambil larutan yang akan diuji, lalu diletakkan di tabung reaksi
·         Menetesi larutan yang akan diuji dengan indikator sedikit demi sedikit melalui pipet tetes
·         Menggoyangkan tabung dan Mengamati perubahan yang terjadi kemudian menentukan suatu larutan yang bersifat asam atau basa
·         Ulangi langkah kerja diatas dengan menggunakan indikator lain
·         Menulis hasil percobaan praktikum ke dalam laporan


Ø  Hasil pengamatan
A.      Tabel percobaan
larutan
Warna setelah ditetesi indikator
Metil merah
Metil biru
Metil orange
phenolptalein
Air kunyit
Air bunga sepatu
Air hujan
Merah
biru
Jingga
Tidak berwarna
Kuning
Merah muda


B.      Gambar
Ø 



Air hujan yang ditetesi air bunga sepatu
Ø 



Air hujan yang ditetesi air kunyit

Ø  Air hujan yang ditetesi metil merah



·        



Air hujan yang ditetesi metil orange


·        



Air hujan yang ditetesi phenolptalein

·        



Air hujan yang ditetesi metil biru

   
Perubahan warna Setelah mengamati percobaan dari praktikum ini saya mencoba menganalisis data yang terkumpul. Berikut hasil analisisnya:
1.      Dari tabel tersebut saat air hujan ditetesi beberapa metil merah air hujan menjadi merah
2.      Pada saat air hujan ditetesi metil biru air hujan menjadi biru
3.      Saat air hujan ditetesi metil orange air hujan menjadi jingga
4.      Saat air hujan ditetesi phenolptalein air hujan tidak berwarna
5.      Saat air hujan ditetesi air kunyit air hujan menjadi kuning terang
6.      Saat air hujan ditetesi air bunga sepatu menjadi merah muda (nb: air bunga sepatu kurang pekat sehingga berwarna merah muda, seharusnya berwarna merah terang)


Ø  Pembahasan
            Dalam teorinya telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun. Asam dan basa daoat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).
Pada percobaan ini kami menggunakan indikator universal dan indikator alami
a.      Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari percobaan dari percobaan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan. Dalam percobaan ini kami menggunakan indikator universal larutan.
Indikator tersebut memiliki warna sebagai berikut :
Indikator
Larutan asam
Larutan basa
Larutan netral
penolptalein
Tidak berwarna
merah
Tidak berwarna
Metil merah
merah
Kuning
Kuning
Metil jingga
Merah
Kuning
kuning
Metil biru
Biru
ungu
Biru-ungu

b.      Indikator alami
Indikator alami adalah indikator yang dibuat dari bagaian-bagian tumbuhan yang meiliki warna mencolok. Berikut ini adalah tabel perubahan warna indikator alami:
indikator
Larutan asam
Larutan basa
Larutan netral
Bunga sepatu
merah
Kuning kehijauan
merah
kunyit
kuning
merah
kuning


Ø  Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dengan dihubungkan dengan teori larutan air hujan merupaka asam karna setelah di tetesi beberapa indikator seperti phenolptalein menjadi tak berwarna, metil merah menjadi merah, metil orange menjadi jingga, metil biru menjadi biru, air bunga sepatu menjadi merah muda, dan kunyit menjadi kuning.
Air hujan biasanya bersifat asam dengan pH sekitar 6. Hal itu terjadi karena karbon dioksida yang terdapat dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonat. Air hujan yang pH nya kurang dari 5,6 disebut dengan hujan asam

Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam, khususnya oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NO2). Oksida belerang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, khusunya batu bara, dan industri pengolahan logam. Adapun oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan bermotor dan asap industri. Hujan asam menimbulkan kerugian antara lain :
-          Merusak tumbuhan (hutan): hujan asam dapat mengubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai bagi tumbuhan dan mengakibatkan pohon atau tanaman mati
-          Mengurangi kesuburan tanah : air hujan yang asam dapat membilas unsure-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesubura tanah
-          Mematikan biota air : hujan asam dapat mengubah pH air sehingga mematikan ikan-ikan dan biota air lainny
-          Merusak bangunan : khususnya yang terbuat dri logam dan batu pualam (karbonat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar